Kamis, 05 November 2015

Akuntansi Keuangan


Lingkungan akuntansi terdiri dari kondisi sosial-ekonomi, politik-hukum, pembatasan-pembatasan, dan pengaruh yang berpariasi dari waktu ke waktu. Akuntansi bisa didifinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi:(1) pengidentifikasian pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang(2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan.
Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik oleh pihak-pihak internal maupun pihak eksternal. Akuntansi menejerial adalah (managerial accounting) adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisaan, dan pengkomunikasian informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk merencanakan, mengepaluasi, dan mengendalikan operasi sebuah organisasi.
Laporan keuangan (financial statements) yang sering disajikan adalah: neraca, laporan laba- rugi, laporan arus kas, dan laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham. Beberapa informasi dapat disajikan melalui pelaporan keuangan.
2)      Akuntansi dan Alokasi Modal
Alokasi modal adalah proses penentuan bagaimana dan pada biaya berapa uang dialokasikan kedalam alternatif-alternatif yang saling bersaing. Proses alokasi modal yang efektif sangat penting bagi kesehatan sebuah perekonomian, yang merngsang produktivitas, mendorong inovasi, dan menyediakan pasar sekuritas serta pasar kredit yang efisien dan likuid.
Tantangan yang Dihadapi Akuntansi Keuangan
3)      Pengukuran non keuangan
Laporan keuangan pada akhir tahun 1990 tidak menyjikan sejumlah ukuran penting yang  biasa nya  dipakai  oleh  manajement




4)      Informasi yang berorientasi kedepan
Laporan keuangan tidak menyajikan informasi yang berorientasi kedepan yang dapat dibutuhkan oleh para investor dan kreditor saat ini maupun potensial.
5)      Aktiva lunak
Laporan keuangan berfokus pada aktiva-aktiva keras tetapi tidak menyajikan banyak informasi tentang aktiiva-aktiva lunak perusahaan.
6)      Ketepatan waktu
Laporan keuangan hanya disajikan secara kuartalan dan laporan keuangan yang diaudit hanya disediakan sekali setahun. Tidak banyak laporan keuangan real-time yang tersedia
7)      Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit, informasi yang bergunadalam menilai arus kas masa depan dan informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut  dan perubahan didalamnya.

·         Securities and Exchange Commission (SEC)
·         American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
·         Financial Accounting Standars Boards (FASB)
·         Governmental Accounting Standars Boards (GASB)
·         Organisasi-organisasi  penting lainnya

Prinsip-prinsip yang diterima oleh umum merupakan prinsip-prinsip yang memiliki dukungan otoritatip yang substansial. Prinsip-prinsip zakuntansi yang diterima umum didifinisikan oleh statement on auditing standards (SAS), yaitu menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum dalam laporan auditor independen.







1)      Penetapan Standar dalam Lingkungan Politik
Kekuatan paling besara yang mempengaruhi pengembangan standar akuntansi adalah kelompok pemakai, yang terdiri dari pihak-pihak yang sangat berkepentingan atau dipengaruhi oleh standar, peraturan dan prosedur akuntansi. Standar akuntansi selain merupakan penemuan dari proses yang teliti dan empiris, juga merupakan produk dari tindakan politik.

2)      Kesennjangan Ekspektasi (Harapan)
Semua profesi mendapat pengawasan yang ketat dari pemerintah, apakah itu profesi bankir investasi insider trading. Profesi akuntansi juga tidak terhindar dari kecaman. Karena beberapa kasus penipuan korporasi yang menghebohkan, penyuapan domestik dan luar negeri, maka banyak pihak mengancam kinerja profesi akuntansi.
3)      Persaingan Badan-badan Penetapan Standar
Standar akuntansi terus   mendapat  tantangan.  Sejumlah  tantangan  penting tidak datang dari luar negeri,  tetapi dari dalam profesi akuntansi
4)      Kongres
Dari waktu ke waktu kongres semakin aktif terlibat dalam proses penetapan standar, terutama pada saat isu yang terlibat menjadi sangat politis.
5)      Komunitas Bisnis
Anggota-anggota komunitas bisnis telah mengajukan sejumlah keluhan menyangkut standar akuntansi. Mereka juga berpendapat bahwa standar- standar yang mewajibkan pengungkapan menempatkan perusahaan mereka pada posisi yang kurang kompetitif dipasar global
6)      Standar Akuntansi Internasional
Sebagian besar negara menyadari kebutuhan akan standar akuntasi keuangan yang lebih seragam. Maka dibentuklah International Accounting   Standards   Committee   (IASC).   Standar-standar    IASC
memenuhi tiga kondisi berikut:
Standar inti harus merupakan dasar akuntansi komprehensif yang diterima umum.
Standar-standarnya harus berkukalitas tinggi.
Standar-standar yang dimaksud harus diinterprestasikan dan diterapkan secara ketat.


7)      Etika dalam Lingkungan Akuntansi Keuanga

Sensivitas etika dan proses pemiihan altenatif ini bisa diperumit oleh tekanan- tekanan yang mungkin berbentuk tekanan waktu, kerja, klien, pribadi, rekan.



Kerangka  kerja  konsep  tual  (conceptual framework) serupa  dengan  konstitusi  : suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsp fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsiten dan penentuan sifat ,fungsi,serta batas-batas dari akuntansi dan laporan keuangan.

Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi: (1) yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahamanmemadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi untuk membuat keputusan invesyasi serta kredit. (2) untuk memantau investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu dan ketidak pastian arus kas masa depan. (3) tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut dan perubahan didalamnya.

Tujuan tingkat pertama berhubungan dengan tujuan dan sasaran dari akuntansi selanjutnya.
1)       Karakteristik Kualitatif dan Informasi Akuntansi
Pemilihan metode akuntansi yang tepat, jumlah dan jenis informasi yang harus diungkapkan, serta pormat penyajiannya mellibatkan penentuan alternatif mana yang menyediakan informasi paling bermanfaat untuk tujuan pengambilan keputusan.
2)       Pengambilan Keputusan (Pemakai) dan Kemampuan Memahami
Agar informasi menjadi bermanfaat, harus ada hubungan (kaitan) antara para pemakai dengan keputusan yang mereka buat yaitu kemampuan memehami.
3)       Kualitas Primer: Relevansi dan Reabilitas
Relevansi (relevance) dan relibilitas (reability) merupakan dua kualitas primer yang membuaat informasi akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan.
4)       Kualitas Sekunder: Komparabilitas dan Konsisten
Komparabilitas yaitu informasi dari berbagai perusahaan dipandang memiliki komparabilitas jika telah diukur dan dilaporkan dengan cara yang sama, yaitu pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan riil dalam fenomena ekonomi.
5)       Unsur-unsur Dasar
Salah satu  aspek penting dari proses pengembangan struktur teoristis adalah unsur-unsur dasar atau definisi yang akan dimasukkan kedalam struktur.
6)       Unsur-unsur laporan keuangan:
Aktiva, ekuitas, investasi o;eh pemilik, distribusi kepada pemilik, laba komprehensif, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.

tingkat ketiga dari kerangka kerja konseptual terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk mengimplementasikan tujuan dasar dari tingkat pertama.
a)      Asumsi-asumsi Dasar
Empatasumsi  dasar  yang  mendasari  struktur  akuntansi  keuangan  adalah: entitas ekonomi, kelangsungan hidup, unit moneter dan periodisitas.
1)       Asumsi Entitas Ekonomi
Asumsi entitas ekonomi mengandung arti bahwa aktivitaas ekonomi dapat didifinisikan dengan unit pertanggungjawaban  tertentu.
2)       Asumsi Kelangsunkan Hidup
Asumsi kelangsungan hidup yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur yang panjang.asumsi ini memiliki implikasi yang signipikan.
3)       Asumsi Unit Moneter
Asumsi unit moneter mengandung ati bahwa uang adalah denominator umum dari aktivitas ekonomi dan merupakan dasar yang tepat bagi pengukuran dan analisis akuntansi.
4)       Asumsi Periodisitas
Asumsi periodsiitas atau periodo waktu menyiratkan bahwa aktivitas ekonoomi sebuah perusahaan dapat dipisahkan kedalam periode waktu artifisal, periode.

waktu ini bervariasi tetapi yang paling umum adalah secara bulanan, kuartalan dan tahunan.

b)      Prinsip –Prinsip Dasar Akuntansi
Empat prinsip dasar akuntasi yang digunakan untuk mencatat transaksi adalah : biaya historis, pengakuan pendapatan, penandingan dan pengungkapan penuh.


1)       Prinsip Biaya Historis
Bersar aktiva dan kewajiban diperlukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisisi. Hal ini seringkali disebut dengan prinsip biaya historis (historical cost principel). Biaya memiliki keunggukan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya yaitu, dapat diandalkan.

2)       Prinsip Pengakuan Pendapatan
Pendapatatan peerusahaan umumnya dapat diakui jika: (1) telah direalisasi dan (2) telah dihasilkan. Dikatakan dapat direalisasikan apabila aktiva yang diterima atau dipegang dapat segera diconversikan menjadi kas apabila dapat dijual dalam pasar aktif pada harga yang dapat ditentukan dengan mudah tanpa biaya tambahan yang signifikan. Dianggap telah dihasilkan apabila seluruh entitas telah menghasilkan apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan hak atas manfaatyang dipersentasikan oleh pendapatan.

3)       Prinsip Penandingan
Menyatakan kerja keras (beban) ditandingkan dengan pencapaian (pendapatan) sepanjang ha ini rasional dan dapat diterpkan.
4)       Prinsip Pengungkapan Penuh
Dalam memutuskan informasi yang akan dilaporkan praktek yang umum adalah menyediakan informasi yang mencukpi untuk mempengaruhi penilaian dan keputusan pemakai, disebut prinsip pengungkapan penuh.


 

A.    DEFINISI SISTEM

Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

1)       Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah: Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.
2)       Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka à sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup à sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.
3)       Sifat Sistem :
·         Sistem terbuka: Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
·         Sistem Tertutup: Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.

·         Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
·         Sistem Konseptual: sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.

B.     EVALUASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

1)      Fokus Awal Pada Data

      Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.


2)      Fokus Baru Pada Informasi
      Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.

3)      Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
      Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.

4)      Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.

5)      Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.

Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.


1)      Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
·         SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
·         Berpegang pada prosedur yang relatif standar
·         Menangani data rinci
·         Berfokus historis
·         Menyediakan informasi pemecahan minimal

2)      Perbedaan SIA dan SIM :
·         SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
·         SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

3)      komponen SIA

·         Spesialis Informasi

·         Akuntan

Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
           Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
           Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
·         Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
·         Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
·         informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
·         Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
·         Sistem Akuntansi Biaya
·         Sistem Budgeting

1)       Sistem Akuntansi Biaya
Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
2)       Budgeting
adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan.


Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
·         Analisa Perilaku
·         Metode kuantitatif
·         Komputer

3)       Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

4)       Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

5)       Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.



BAB IV

LAPORAN LABA-RUGI DAN INFORMASI YANG BERHUBUNGAN


Laporan laba-rugi adalah laporan yang mengukur kesuksesan operasi suatu perusahaan selama periode tertentu. Kalangan pelaku bisnis maupun investasi menggunakan laporan laba-rugi ini untuk menentukan keuntungan, nilai dari suatu investasi, dan kelayakan dari suatu kredit/pinjaman. Informasi ini menguntungkan bagi investor dan kreditor untuk membantu mereka memprediksikan nilai, waktu, dan ketidaktentuan arus kas di masa depan.
1.        Kegunaan Laporan Laba-Rugi
Laporan laba-rugi membantu pengguna laporan keuangan memprediksikan arus kas masa depan dengan berbagai cara. Investor dan kreditor dapat menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan laba-rugi ini untuk:
a.    Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan mengkaji pendapatan dan beban, anda bias mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan pesaing lain.
b.   Menyediakan dasar untuk memprediksi kinerja di masa depan. Informasi mengenai kinerja masa lalu dapat digunakan untuk menentukan kecenderungan penting yang, jika berlanjut, menyediakan informasi tentang kinerja masa depan.
c.    Membantu menilai resiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas di masa depan. Informasi tentang komponen laba memperlihatkan hubungan di antara komponen dan dapat digunakan untuk menilai risiko kegagalan perusahaan meraih tingkat arus kas tertentu di masa depan.
Singkatnya, informasi yang terkandung di dalam laporan laba-rugi di antaranya, pendapatan, biaya, keuntungan atau kerugian, membantu para pengguna mengevaluasi kinerja masa lalu dan memberikan masukan mengenai kemungkinan pencapaian arus kas di masa depan.
2.        Keterbatasan Laporan Laba-Rugi
Karena laba bersih itu hanya sebuah perkiraan dan mencerminkan suatu asumsi, maka pengguna laporan laba-rugi harus menyadari keterbatasan informasi yang terkandung di dalamnya, di antaranya:
a)    Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba-rugi. Hal ini dikarenakan pos-pos yang tidak dapat dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi. Sebagai contoh keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi tidak dicatat dalam laporan laba rugi apabila terdapat ketidakpastian bahwa perubahan nilai tersebut akan benar-benar terealisasi.
b)   Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan. Perusahaan yang memilih metode penyusutan yang berbeda dengan asumsi faktor lainnya adalah sama maka akan memiliki tingkat laba yang berbeda.
c)    Pengukuran laba yang Smelibatkan estimasi. Misalkan dalam menentukan umur ekonomis suatu aset yang sama dalam perusahaan yang berbeda. Ada perusahaan yang memilih jangka waktu 20 tahun tapi ada juga perusahaan lain yang memilih hanya 15 tahun.
Beberapa keterbatasan laporan laba rugi akan mengurangi manfaat dari laporan ini untuk meramalkan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.
3.        Kualitas Laba
Perusahaan memiliki dorongan untuk mengelola laba guna memenuhi target laba atau membuat laba terlihat kurang beresiko. Baru-baru ini, SEC telah mengekspresikan kekhawatirannya bahwa motivasi untuk memenuhi target laba bias membuat perusahaan mengabaikan praktek bisnis yang baik. Akibatnya, kualitas laba dan kualitas pelaporan keuangan menjadi menurun. Karenanya, SEC telah mulai mengambil tindakan tegas untuk mencegah praktek pengelolaan laba.
Pengelolaan laba sering didefinisikan sebagai perencanaan waktu pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian untuk mengurangi gejolak laba. Dalam sebagian kasus, pengelolaan laba digunakan untuk menaikkan laba tahun berjalan sehingga menurunkan laba tahun-tahun berikutnya, begitu pula sebaliknya.
Pengelolaan laba semacam itu memiliki dampak negatif terhadap kualitas laba jika hal itu mendistorsi informasi yang terdapat dalam laporan laba-rugi sedemikian rupa sehingga mengurangi manfaatnya untuk tujuan peramalan laba dan arus kas masa depan.



1.        Unsur – unsur Laporan Laba-rugi
Laba bersih berasal dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Transaksi-transaksi ini diikhtisarkan dalam laporan laba-rugi. Metode pengukuran laba ini dikenal sebagai pendekatan transaksi karena berfokus pada aktivitas yang berhubungan dengan laba uang telah terjadi selama periode akuntansi. Unsur-unsur utama laporan laba-rugi adalah sebagai berikut:
·         Pendapatan. Merupakan peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi berupa arus masuk atau peningkatan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan pada equitas/modal, selain yang berkaitan dengan kontribusi dari pemegang saham.
·         Beban. Merupakan penurunan manfaat ekonomi selama periode akuntansi berupa arus keluar atau penggunaan aset atau meningkatnya kewajiban yang mengakibatkan penurunan pada equitas/modal, selain yang berkaitan dengan kontribusi dari pemegang saham.
·         Keuntungan. Kenaikan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
·         Kerugian. Penurunan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.
2.        Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung
Dalam laporan laba-rugi bentuk langsung, hanya ada dua pengelompokkan: pendapatan dan beban. Pendapatan dikurangkan dengan beban untuk menghitung laba bersih atau rugi bersih.
Keunggulan utama format langsung terletak pada kesederhanaan penyajian dan tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban lebih diprioritaskan dari yang lainnya. Dengan demikian, format langsung menghilangkan masalah klasifikasi yang bisa muncul.
3.        Laporan Laba-Rugi Bertahap
Beberapa pihak berpendapat bahwa pencantuman data pendapatan dan beban penting lainnya membuat laporan laba-rugi menjadi lebih bermanfaat. Laporan laba-rugi bertahap digunakan untuk mengakui hubungan tambahan ini.
Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi, serta menandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan. Format bertahap menampilkan berbagai komponen laba yang digunakan untuk menghitung rasio yang akan dipakai dalam meneliti kinerja perusahaan.

4.        Laporan Laba-Rugi Ringkas
Dalam beberapa kasus, tidak mungkin untuk menyajikan semua rincian beban yang diinginkan dalam satu laporan laba-rugi yang biasa. Masalah ini dapat dipecahkan dengan hanya mencantumkan total kelompok beban dalam laporan laba-rugi dan menyusun jadwal beban tambahan untuk mendukung total-total tersebut.
Dengan format ini, laporan laba-rugi itu sendiri dapat dikurangi menjadi beberapa baris dalam satu lembar kertas kerja. Karena alasan itu, para pemakai yang ingin mempelajari semua data yang dilaporkan tentang operasi harus memperhatikan jadwal pendukung itu.

C.     PELAPORAN POS-POS TIDAK BIASA

 

Baik laporan laba-rugi bentuk langsung maupun bertahap yang telah diilustrasikan. GAAP memperbolehkan fleksibilitas dalam penyajian komonen laba. Namun, terdapat dua bidang yang penting yang telah dikembangkan FASB sebagai pedoman khusus: apa yang perlu dicantumkan sebagai laba dab bagaimana pos-pos tidak biasa atau luar biasa tertentu dilaporkan.
Pos-pos tidak biasa terbagi dalam enam kategori umum, yaitu:
1.        Operasi yang Dihentikan
Salah satu jenis paling umum dari pos-pos tidak biasa adalah operasi yang dihentikan. Operasi yang dihentikan terjadi apabila dua hal berikut terjadi: (a) perusahaan mengeliminasi hasil operasi dan arus kas komponen dari operasi yang sedang berjalan, (b) tidak ada lagi aktivitas yang dilakukan komponen itu setelah transaksi pelepasan.
2.        Pos-pos Luar Biasa
Pos-pos luar biasa didefinisikan sebagai pos-pos material yang jarang muncul, yang secara signifikan berbeda dengan aktivitas bisnis utama perusahaan. Kriteria untuk pos-pos luar biasa adalah sebagai berikut: (a) bersifat tidak biasa, transaksi yang mendasari harus memiliki tingkat abnormalitas yang tinggi, (b) kejarangan terjadinya, transaksi yang mendasari harus merupakan jenis yang tidak diharapkan akan terjadi kembali di masa datang.
3.        Keuntungan dan Kerugian Tidak Biasa
Perusahaan cenderung melaporkan pos-pos tidak biasa dalam bagian terpisah tepat di atas “laba dari operasi sebelum pajak penghasilan” dan “pos luar biasa”, khususnya jika terdapat lebih dari satu pos tidak biasa. Apabila laporan laba-rugi bertahap dibuat untuk tujuan pekerjaan rumah, maka keuntungan dan kerugian tidak biasa harus dilaporkan dalam bagian “pendapatan dan keuntungan lain atau beban dan kerugian lain”, kecuali anda diminta untuk membuat bagian pos-pos tidak biasa tersendiri.
4.        Perubahan Prinsip Akuntansi
Salah satu jenis perubahan akuntansi terjadi ketika suatu prinsip akuntansi yang digunakan perusahaan berbeda dengan yang digunakan sebelumnya. Perubahan prinsip akuntansi akan mencakup perubahan metode penetapan harga persediaan dari FIFO ke biaya rata-rata atau perubahan dalam akuntansi untuk kontrak konstruksi dari metode persentase penyelesaian menjadi metode selesainya kontrak.
Sebuah perusahaan mengakui perubahan prinsip akuntansi dengan melakukan penyesuaian retrospektif terhadap laporan keuangan. Penyesuaian ini menjadikan laporan keuangan tahun lalu konsisten dengan prinsip yang baru diadopsi. Perusahaan mencatat pengaruh kumilatif dari perubahan periode lalu sebagai penyesuaian terhadap laba ditahan pada awal tahun yang disajikan.
5.        Perubahan Estimasi
Estimasi selalu melekat dalam proses akuntansi. sebagai contoh, perusahaan mengestimasi umur manfaat dani nilai sisa aktiva yang dapat disusutkan, piutang tidak tertagih, keusangan persediaan, dan jumlah periode yang diharapkan atas manfaat dari pengeluaran tertentu. Jarang terjadi, karena berlalunya waktu, perubahan kondisi, atau informasi baru yang diperoleh, bahkan estimasi yang pada awalnya dibuat dengan niat baik harus diubah. Perubahan estimasi semacam ini disajikan dalam periode terjadinya perubahan itu jika hanya mempengaruhi periode bersangkutan, atau dalam periode terjadinya perubahan serta periode di masa depan jika perubahan itu mempengaruhi keduanya.
Perubahan estimasi tidak ditangani secara retrospektif, tetapi dikompensasi ke belakang untuk menyesuaikan tahun sebelumnya. Perubahan estimasi tidak dipandang sebagai kesalahan atau pos-pos luar biasa.
6.        Koreksi Kesalahan
Kesalahan dapat terjadi akibat kesalahan matematis, kesalahan dalam mengaplikasikan prinsip akuntansi, atau salah dalam menggunakan fakta-fakta yang ada pada waktu laporan keuangan disusun. Belakangan ini banyak perusahaan telah mengoreksi kesalahan dalam laporan keuangannya. Kesalahan yang paling umum terkait pelaporan pendapatan yang tidak tepat, akuntansi untuk opsi saham, penyisihan piutang, persediaan, restrukturisasi, dan kerugian kontinjensi.
Perusahaan harus mengoreksi kesalahan tersebut dengan membuat ayat jurnal yang tepat pada akun terkait dan melaporkan koreksi tersebut dalam laporan keuangan. Koreksi kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya, yang serupa dengan perubahan prinsip akuntansi. Perusahaan mencatat kesalahan pada tahun di mana kesalahan tersebut ditemukan.

D.    MASALAH PELAPORAN KHUSUS

1.      Alokasi Pajak Intraperiode
Perusahaan melaporkan pos-pos tidak biasa (kecuali keuntungan dan kerugian tidak biasa) pada laporan laba-rugi atau laporan laba ditahan bersih setelah pajak. Prosedur ini disebut alokasi pajak interperiode, yaitu alokasi dalam satu periode. Alokasi ini mengaitkan beban pajak penghasilan dari periode fiscal dengan pso-pos khusus yang meningkatkan jumlah provisi pajak.
Alokasi pajak intraperiode membantu para pengguna laporan keuangan memahami dengan lebih baik dampak pajak penghasilan terhadap berbagai komponen laba bersih. Selain itu, alokasi pajak intraperiode juga mencegah pembaca laporan menggunakan ukuran kinerja sebelum pajak ketika mengevaluasi hasil keuangan, dan karenanya mengakui bahwa beban pajak penghasilan adalah biaya riil.
Alokasi pajak intraperiode dalam laporan laba-rugi digunakan untuk pos-pos berikut: (1) laba dari operasi berlanjut, (2) operasi yang dihentikan, dan (3) pos-pos luar biasa. Konsep umumnya adalah “biarkan pajak mengikuti laba”.
2.      Laba per Saham
Hasil operasi perusahaan biasanya diikhtisarkan dalam satu angka penting: laba bersih. Namun, karena pengikhtisaran ini seolah-olah belum cukup sebagai penyederhanaan, dunia keuangan telah menerima secara luas sebuah angka yang lebih padat lagi sebagai indicator bisnis yang paling signifikan, laba per saham.
Perhitungan laba per saham biasanya bersifat langsung. Rumus perhitungan laba per saham adalah laba bersih dikurangi dividen saham preferen (laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa) dibagi dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar.
Laba bersih per saham atau “laba per saham” adalah rasio yang umumnya digunakan dalam prospectus, bahan penyajian, dan laporan tahunan kepada pemegang saham.
3.      Laporan Laba Ditahan
Laba bersih akan menaikkan laba ditahan dan rugi bersih akan menurunkan laba ditahan. Sementara itu, baik dividen tunai maupun dividen saham akan menurunkan laba ditahan. Perubahan prinsip akuntansi dan penyesuaian periode sebelumnya bisa menaikkan atau menurunkan laba ditahan.
Rekonsiliasi antara saldo awal dengan saldo akhir laba ditahan menyediakan informasi tentang mengapa aktiva bersih meningkat atau menurun selama tahun berjalan.
Perusahaan sering kali membatasi laba ditahan sesuai dengan persyaratan kontraktual, kebijakan dewan direksi, atau kebutuhan saat ini. pada umumnya perusahaan mengungkapkan jumlah laba ditahan yang dibatasi dalam catatan atas laporan keuangan.
4.      Laba Komprehensif
Perusahaan biasanya memasukkan semua pendapatan, beban dan keuntungan dan kerugian dalam laba yang diakui selama periode berjalan. Pos-pos ini diklasifikasikan dalam laporan rugi-laba sehingga para pembaca laporan keuangan dapat memahami dengan lebih baik signifikansi dari berbagai komponen laba bersih. Perubahan prinsip akuntansi dan koreksi kesalahan tidak dilibatkan dalam penghitungan laba bersih karena pengaruhnya terkait dengan periode sebelumnya.
Pos-pos yang ‘melewati’laporan laba-rugi akan dimasukkan menurut konsep laba komprehensif. Laba komprehensif meliputi semua perubahan ekuitas selama suatu periode kecuali perubahan akibat investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik. Karena itu, laba komprehensif meliputi semua pendapatan dan keuntungan, beban dan kerugian yang dilaporkan dalam laba bersih, dan selain itu juga mencakup keuntungan dan kerugian yang tidak dimasukkan dalam laba bersih tetapi mempengaruhi ekuitas pemegang saham.


A.    DEFINISI


Laba Ditahan adalah laba dari operasi dibagikan dan menjadi tambahan penyertaan pemegang saham.
Laba Ditahan merupakan jumlah rupiah yang secara yuridis dapat digunakan untuk pembagian dividen.

Transaksi-transaksi yang mempengaruhi R/E adalah :
a.       Pembagian dividen
b.      L/R bersih operasi
c.       Koreksi pembukuan atas laba (rugi) tahun-tahun yang lalu

Laporan laba rugi bisa disajikan didalam laporan Laba Rugi atau terpisah dari laporan Laba rugi. Dan laporan laba ditahan dapat disajikan di dalam Laporan Perubahan Modal, dimana perubahan laba ditahan termasuk didalamnya.
Standar akuntansi harus membedakan antara transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang mempengaruhi laba rugi yang akan disajikan dalam laporan laba rugi, dengan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang mempengaruhi laba ditahan yang akan disajikan dalam laporan Laba ditahan.

B.     PERBEDAAN L/R dan R/E

L/R
R/E
1.      Elemen-elemen L/R adalah pendapatan, biaya, laba dan laba rugi, elemen – elemen itu tidak dapat didebetkan atau dikreditkan  ke dalam R/E
1.      Elemen-elemen yang dapat didebetkan atau dikreditkan ke dalam R/E adalah :
a.       Penutupan saldo rekening Ikhtisar L/R
-         Rugi laba (D)
-          Laba Bersih (K)
b.     Distribusi kepada pemegang saham (kas, property, atau saham)
-        Deklarasi Dividen (D)
-        Laba Ditahan (K)
c.       Perubahan Prinsip Akuntansi
-          Penyesuaian retroaktif negative (rugi, biaya) (D)
-          Penyesuaian retroaktif Positif (Laba, pendapatam) (K)
d.       Koreksi kesalahan periode sebelumnya
-          Penyesuaian periode sebelumnya (rugi, biaya) (D)
-          Penyesuaian periode sebelumnya (laba, pendapatan) (K)
e.       Penyisihan laba yang ditahan untuk tujuan-tujuan tertentu (perluasan pabrik, pelunasan utang dll)
-          Pencadangan (D)
-          Pembatalan Cadangan (K)
f.        Transaksi saham treasury
-         Penyesuaian negative transaksi saham treasury (D)
-          Laba Ditahan (K)
g.       Quasi reorganisasi
-          Penghapusan untuk nilai buku aktiva menjadi nilai pasar (D)
-          Untuk menjadikan bersaldo nol dengan mengkredit sejumlah tertentu dati modal disetor (K)
Note : Penyesuaian periode sebelumnya adalah  kesalahan yang dilakukan pada periode sebelumnya yang dketahui dan dikoreksi pada periode sekarang, kecuali penyesuaian terhadap perubahan umur aktiva tetap dan nilai residu, dan perubahan jumlah taksiran kerugian piutang.

Penyesuaian akan Nampak sebagai berikut :
R/E,  saldo awal                                                        XXXX
Koreksi kesalahan periode sebelumnya                     (XXXX)
Laba ditahan setelah penyesuaian, saldo awal     XXXX

Laba ditahan (R/E) sangat erat hubungannya dengan dividen. Dimana dividen adlah pembagian laba kepada pemegang saham atas hak kepemilikan lembar saham perusahaan.

C.     MACAM-MACAM DEVIDEN

1. Dividen Kas
Dividen yang paling umum dibagikan oleh PT adalah dividen kas. Yang  perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat  pengumuman adanya dividen kas ialah apakah jumlah uang yang ada  mencukupi untuk pembagian dividen tersebut.
2. Dividen Aktiva Selain Kas ( Property Dividends )
Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain  yang dimiliki oleh PT, barang dagangan atau aktiva-aktiva lain. Pemegang  saham akan mencatat dividen yang diterimanya ini sebesar harga pasar  aktiva tersebut
3. Dividen Utang ( Scrip Dividends )
Dividen utang timbul apabila laba tidak dibagi itu saldonya mencukupi  untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak cukup. Sehingga  pimpinan PT akan mengeluarkan scrip dividends yaitu janji tertulis untuk  membayar jumlah tertentu di waktu yang akan datang.
4. Dividen Likuidasi
Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pembagian  modal. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi, maka para  pemegang saham harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba  dan berapa yang merupakan pengembalian modal, sehingga para pemegang  saham bisa mengurangi rekening investasinya.
5. Dividen Saham
Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut  pembayaran kepada para pemegang saham, sebanding  dengan sahamsaham  yang dimilikinya. (Baridwan, 2000 : 434)

Tiga tanggal penting dalam pembagian dividen diantaranya adalah sebagai berikut :
Kejadian
Keterangan
Jurnal
Tanggal Pengumuman






Tanggal Pencatatan
(Date of record)





Tanggal pembayaran
(Date of payment)


Dewan direksi mengumumkan pembagian dividen sehingga perusahaan mempunyai kewajiban mempunyai untuk membayar dividen.

Pada tanggal ini ditentukan pemegang sahan yang akan menerima pembayaran dividen.


Kas (atau aktiva lain) didistribusikan kepada pemegang saham yang berhak
R/E      (D)
     Hutang Dividen (K)





Tidak diperlukan jurnal hanya diperlukan catatan memo untuk pemegang saham yang berhak dalam buku pembantu

Hutang dividen (D)
Kas (K)


Untuk contoh konkrit bisa dilihat di  CONTOH SOAL » Contoh Mengihitung Dividen (Pengaruh R/E).

D.    PENCADANGAN LABA DITAHAN

Kadang-kadang manajemen perusahaan bermaksud menggunakan sumber-sumber perusahaan untuk tujuan-tujuan khusus tertentu sehingga tidak dapat dibagikan dividen. Sehingga guna memberitahukan kepada pemakai laporan tentang maksud tersebut, maka dibentuk pencadangan R/E.
Contoh:
a.       Untuk perluasan perluasan pabrik dilakukan dengan mentransfer dari laba ditahan Rp 1 juta selama 5 tahun. Jurnal untuk mencatat pencadangan tersebut setiap tahun selama 5 tahun adalah sebagai berikut:
-          R/E    Rp 1juta (D)
-           Laba ditahan yang dicadangkan untuk perluasan pabrik   Rp 1juta (K)
b.      Pada akhir tahun kelima saldo cadangan berjumlah Rp 5juta. Apabila perluasan pabrik telah selesai dan pencadangan tersebut sudah tidak diperlukan, maka jumlah tersebut ditransfer kembali ke laba ditahan:
-          Laba ditahan yang dicadangkan untuk perluasan pabrik   Rp 5 juta (D)
-          R/E    Rp 5 juta (K)

E.     QUASI REORGANISASI

Apabila perusahaan menderita rugi, rekening laba ditahan akan bersaldo negative atau deficit. Menurut undang-undang quasi reorganisasi meliputi 3 langkah berikut ini :
a.       Semua aktiva dinilai kembali pad nilainya sekarang (biasanya nilai bersih yang dapat direalisasi) sehingga perusahaan tidak dibebani biaya yang tinggi pada tahun-tahun berikutnya karena nilai aktiva yang terlalu tinggi.
b.      Agio harus dibentuk paling tidak sama dengan jumlah deficit, dengan cara donasi dari pemegang saham perusahaan, pengurangan nominal saham, atau cara-cara lainnya.
c.       Jumlah deficit kemudian dibebankan ke agio saham hingga bersaldo nol.

Karakteristik quasi reorganisasi
1.      Adanya bagian atau elemen hak-hak pemegang saham yang dicatat dengan nilai terlalu tinggi;
2.      Adanya aktiva-aktiva yang dinilai tinggi menurut ukuran yang berlaku pada waktu itu;
3.      Adanya institusi menajamen baru.

CONTOH :
Posisi modal pemegang saham PT. Liesti sebelum quasi reorganisasi adlah sebagai berikut :
Saham biasa, 10.000lb nominal Rp 150                                           Rp 1.500.000
Agio Saham                                                                         Rp    300.000
R/E                                                                                       (Rp 500.000)
Jumlah modal pemegang saham                                                       Rp 1.300.000

Dalam rangka quasi reorganisasi dilakukan langkah-langkah berikut ini :
a.       Diadakan revaluasi (penilaian kembali) terhadap aktiva-aktiva perusahaan :
·         Persediaan barang dianaikkan sebesar RP 100.000
·         Intangible Assets Rp 200.000
·         Aktiva tetap diturunkan Rp 100.000


Jurnal revaluasi aktiva :
Persediaan               Rp 100.000
R/E                          Rp 200.000
            Intangible                        Rp 200.000
            Aktiva Tetap                                Rp 100.000
(R/E – ((Intangible + AT)-Persediaan))= 200.000

b.      Nilai nominal saham diturunkan dari Rp 150/lb menjadi Rp 50
Jurnal penurunan nilai nominal saham :
Modal saham Biasa Rp 500.000
     Agio Saham Biasa                  Rp 500.000
(10.000lb x Rp 50 = Rp 500.000)
c.       Penghapusan deficit
Agio Saham biasa    Rp 500.000
    R/E                              Rp 500.000
(Nilai R/E awal)

Posisi modal pemegang saham PT. Liesti setelah quasi reorganisasi adalah sebagai berikut :
Saham biasa, 10.000lb nominal Rp 50                            Rp 500.000
Agio Saham                                                         Rp 300.000
R/E                                                                      Rp 0
 Jumlah modal pemegang saham                                     Rp 800.000



           

Perusahaan perlu membuat neraca sebagai laporan pihak manajemen kepada pemilik atas asset yang dipercayakan kepadanya dan kepada pengguna lainnya. Neraca merupakan rangkaian dari laporan keuangan yang dibuat setelah manajemen membuat laporan perubahan ekuitas pemilik. Tanpa neraca pengguna laporan keuangan tidak dapat memperoleh informasi keadaan finansial perusahaan karena pada dasarnya neraca disusun berdasarkan informasi yang berasal dari saldo buku besar. Pengguna laporan keuangan juga tidak dapat membaca laporan keuangan secara parsial tanpa menghubungkan antara laporan keuangan yang satu dengan laporan keuangan yang lain. Oleh karenanya, neraca dibuat berdasarkan data-data akuntansi (saldo buku besar) yang benar dan laporan neraca harus disertai dengan laporan-laporan lainnya.
Pada dasarnya neraca disusun berdasarkan persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:
Aktiva = Hutang + Modal
Aktiva menunjuk pada penggunaan dana, sementara hutang dan modal merupakan sumber dana. Dana / modal perusahaan secara umum dapat berasal dari hutang  kepada pihak eksternal perusahaan dan hutang kepada pihak internal perusahaan. hutang kepada pihak eksternal perusahaan dalam akuntansi digolongkan menjadi dua yaitu hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Sementara, hutang kepada pihak internal perusahaan dalam akuntansi disebut sebagai modal. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut pada Bab ini.
            Tujuan neraca adalah menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu, biasanya satu tahun. Hal ini sesuai dengan prinsip going concern. Perusahaan harus membagi-bagi periode yang tidak pasti (seumur hidup perusahaan) ke dalam periode yang lebih pendek. Lebih lanjut tujuan pembuatan neraca adalah untuk mengetahui perkembangan finansial perusahaan dan pengendalian perusahaan. perusahaan perlu mengetahui perkembangan setiap peride agar pimpinan perusahaan dapat mengambil kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk kemajuan perusahaan (kemakmuran prinsipal, seluruh masyarakat). Apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan, maka dengan cepat pimpinan perusahaan dapat segera mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan (pengendalian).
Laporan neraca dibuat setelah perusahaan membuat laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas pemilik dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan, menutup rekening laba rugi ke rekening neraca.
Ikatan Akuntan Indonesia (2002) dalam PSAK No. 1 menyatakan:
neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur posisi keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Neraca, minimal mencakup pos-pos berikut:
1.      aktiva berwujud / aktiva lancar, dijelaskan lebih lanjut dalam PSAK No. 9
2.      aktiva tidak berwujud, dijelaskan lebih lanjut dalam PSAK No 16 dan 19
3.      aktiva keuangan
4.      investasi yang diperlukan menggunakan metoda ekuitas, dijelaskan lebih lanjut dalam PSAK No 13 dan 15
5.      persediaan, dijelaskan lebih lanjut dalam PSAK No 14
6.      piutang usaha dan piutang lainnya
7.      kas dan setara kas
8.      hutang usaha dan utang lainnya
9.      kewajiban yang diestimasi
10.  kewajiban berbunga jangka panjang
11.  hak minoritas; dan
12.  modal saham dan pos ekuitas lainnya, dijelaskan lebih lanjut dalam PSAK No 21
Ada dua bentuk laporan neraca, yaitu skontro dan stafel. Perbedaan kedua bentuk tersebut adalah pada susunan rekening. Bentuk skontro rekening-rekening aktiva disusun pada sisi kiri dan rekening-rekening kewajiban disusun pada sisi kanan. Sedangkan bentuk stafel rekening-rekening aktiva diletakkan pada bagian atas selanjutnya diikuti rekening-rekening kewajiban. Untuk memperjelas perbedaan kedua bentuk tersebut, dapat dilihat pada akhir bab ini.
Secara umum, komponen-komponen yang ada di neraca dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1.      Aktiva lancar
Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar apabila aktiva tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a)      Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan; atau
b)      Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca; atau
c)      Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi
Beberapa contoh aktiva yang dapat diklasifikasikan sebagai aktiva lancar:
a)Kas
Kas terdiri dari saldo kas (cash on-hand) dan rekening giro. Sementara setara kas didefinisikan sebagai investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. (kurang dari tiga bulan)
b)      Piutang dagang
Aktiva ini timbul sebagai akibat perusahaan menjual barang/jasa secara kredit.
c)      Persediaan
Persediaan ini diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya persediaan meliputi semua biaya pembelian, biaya konvesi dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai.
d)     Surat berharga / efek (investasi jangka pendek)
Hal yang membedakan investasi jangka pendek dan jangka panjang adalah pada tujuan dilakukannya investasi tersebut. Investasi jangka pendek bertujuan untuk memanfaatkan dana yang menganggur. Sedangkan investasi jangka panjang bertujuan untuk menguasai perusahaan lain.
Investasi diklasifikasikan sebagai aktiva lancar harus dicatat dalam neraca pada nilai terendah antara biaya dan nilai pasar.
e)      Investasi jangka panjang
Investasi yang diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar harus dicatat dalam neraca berdasarkan biaya perolehan, kecuali jik aharga pasar ivestasi jangka panjang menunjukkan penurunan nilai di bawah biaya perolehan secara signifikan dan permanen, perlu dilakukan penyesuaian atas nilai investasi tersebut. Penilaian dalam hal ini dilakukan untuk masing-masing investasi secara individual.
Contoh aktiva yang dapat dikelompokkan sebagai investasi jangka panjang adalah penyertaan.

2.      Aktiva tidak lancar
Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar apabila aktiva tersebut tidak memiliki ciri seperti yang disebut pada aktiva lancar. Aktiva tidak lancar ini dibedakan menjadi dua yaitu aktiva tidak lancar berwujud dan aktiva tidak lancar tidak berwujud.
Contoh aktiva yang diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar antara lain:
a)      Kendaraan
b)      Bangunan
c)      Mesin
d)     Peralatan
e)      Tanah
f)       Hak paten
g)      Goodwill
h)      Aktiva yang masih dalam pembangunan
i)        Beban yang ditangguhkan
3.      Kewajiban lancar
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, jika:
a)      diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan; atau
b)      jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca

contoh kewajiban yang termasuk dalam klasifikasi kewajiban jangka pendek adalah:
a)Hutang dagang
b)      Hutang bank
c)Hutang gaji
d)     Hutang dividen
e)Hutang jangka panjang yang jatuh temponya kurang dari 12 bulan
4.      Kewajiban jangka panjang
Suatu kewajiban dikatakan kewajiban jangka panjang apabila kewajiban tersebut tidak memenuhi karakteristik yang ada pada kewajiban jangka pendek
5.      Ekuitas
Perusahaan mengungkapkan hal-hal berikut di neraca atau di catatan atas laporan keuangan:
a)      Untuk setiap jenis saham
·         jumlah saham modal dasar
·         jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh
·         nilai nominal saham
·         ikhtisar perubahan jumlah saham beredar
·         hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham termasuk pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal
·         saham perusahaan yang dikuasai oleh perusahaan itu sendiri atau oleh anak perusahaan atau perusahaan asosiasi; dan
·         saham yang dicadangkan untuk hak opsi dan kontrak penjualan, termasuk nilai dan persyaratannya.
b)      penjelasan mengenai sifat dan tujuan pos cadangan dalam ekuitas
c)      penjelasan apakah dividen yang diusulkan tapi secara resmi belum disetujui untuk dibayarkan telah diakui atau tidak sebagai kewajiban dan
d)     jumlah dividen saham preferen kumulatif yang belum diakui.

PSAK mengatur bahwa minimal yang disajikan dalam neraca mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.      Aktiva berwujud
2.      Aktiva tidak berwujud
3.      Aktiva keuangan
4.      Investasi yang diperlakukan menggunakan metoda ekuitas
5.      Persediaan
6.      Piutang usaha dan piutang lainnya
7.      Kas dan setara kas
8.      Hutang usaha dan hutang lainnya
9.      Kewajiban yang diestimasi
10.  Kewajiban berbunga jangka panjang
11.  Hak minoritas
12.  Modal saham dan pos ekuitas lainnya
Pos, judul, dan sub jumlah lain disajikan dalam neraca apabila diwajibkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau apabila penyajian tersebut diperlukan untuk menyajikan posisi keuangan perusahaan secara wajar.
            Perusahaan harus mengungkapkan di neraca atau di catatan atas laporan keuangan, sub-klasifikasi pos-pos yang disajikan, diklasifikasikan dengan cara yang tepat sesuai dengan operasi perusahaan. Setiap pos di sub-klasifikasikan, jika memungkinkan sesuai dengan sifatnya; jumlah terutang atau piutang pada perusahaan induk, anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa lainnya diungkapkan secara terpisah.
Neraca dapat memberikan informasi  yang berkaitan dengan likuiditas, solvabilitas. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya. Sementara solvabilitas menunjuk pada kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya apabila perusahaan dilikuidasi. Baik Likuiditas maupun solvabilitas akan dibahas lebih lanjut pada Bab III.




Ø  Bentuk Skontro:
PT ABC
Neraca
Per 31 Desember 2002
(dalam rupiah)
Aktiva
Kewajiban
Aktiva lancar
Kewajiban jangka pendek:
     Kas dan bank
    Hutang dagang
     Piutang dagang
    Hutang bunga
     Persediaan
    Hutang pajak penghasilan
Aktiva tidak lancar
Kewajiban jangka menengah
     Kendaraan
    Leasing
     Penyusutan kendaraan
Kewajiban jangka panjang
     Mesin
    Hutang obligasi
     Penyusutan mesin
    Hutang hipotek
     Bangunan
Modal sendiri
     Penyusutan bangunan
    Saham preferen
     Tanah
    Saham biasa

    Agio/disagio

    Laba  yang ditahan
Total Aktiva
Total Kewajiban









Ø  Bentuk stafel:
PT ABC
Neraca
Per 31 Desember 2002
(dalam rupiah)
Aktiva
Aktiva Lancar:
Kas dan bank
Piutang dagang
Persediaan
Aktiva tidak lancar:
Kendaraan
Penyusutan kendaraan
Mesin
Penyusutan mesin
Bangunan
Penyusutan bangunan
Tanah
Total Aktiva

Kewajiban

Kewajiban jangka pendek:
           Hutang dagang
           Hutang bunga
           Hutang pajak penghasilan
Kewajiban jangka menengah
           Leasing
Kewajiban jangka panjang
           Hutang obligasi
           Hutang hipotek
Modal sendiri
           Saham preferen
           Saham biasa
           Agio/disagio
           Laba  yang ditahan
Total Pasiva





            Laporan arus kas pada dasarnya merupakan laporan atas hasil dan penggunaan kas dan setara kas. Banyak aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, membayar gaji, membayar utang, melakukan pembelian, memproduksi, melakukan investasi dan sebagainya. Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan membutuhkan biaya baik kas dan setara kas maupun non kas. Kegiatan perusahaan yang membutuhkan kas dirangkum dalam laporan arus kas.
            FASB dan Ikatan Akuntan Indonesia mensyaratkan bahwa perusahaan perlu membuat laporan arus kas, karena laporan tersebut memberikan manfaat bagi pengguna laporan keuangan. Laporan arus kas tersebut dibuat bersamaan dengan laporan keuangan yang lainnya (laba rugi, perubahan ekuitas pemilik, neraca). Berbagai penelitian juga menunjukkan bukti bahwa laporan keuangan mempunyai kandungan informasi. Laporan arus kas memberikan informasi yang lebih pada laporan keuangan perusahaan. Bahkan rasio-rasio arus kas mempunyai daya prediksi yang lebih baik dan lebih reliabel dari pada rasio-rasio neraca (Mills dan Yamamura, 1998; Karsono, Yosef Widya, 2001).
            Rasio-rasio yang bersumber dari neraca (selanjutnya diungkap dengan rasio-rasio neraca) dapat misleading. Hal ini terbukti bahwa banyak perusahaan yang memiliki rasio-rasio neraca baik tetapi perusahaan-perusahaan tersebut gulung tikar. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa ternyata perusahaan-perusahaan yang bangkrut tersebut memiliki rasio-rasio arus kas negatif. Rasio-rasio arus kas yang negatif menyebabkan kas yang ada di perusahaan semakin sedikit (turun). Turunnya kas menyebabkan perusahaan tidak dapat membayar kewajiban yang seharusnya dibayarkan. Ini dapat dijelaskan lebih lanjut dengan contoh sebagai berikut:
            Misalkan suatu perusahaan mempunyai aktiva lancar Rp 1.000,- dan hutang lancar sebesar Rp 500,-. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan mempunyai current ratio sebesar 200%. Rasio current sebesar 200% ini mempunyai arti bahwa Rp 2,- aktiva lancar digunakan untuk menanggung Rp 1,- hutang lancar. Karena perbandingan antara aktiva lancar dan hutang lancar 2 : 1, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuid (ditinjau dari sisi current rationya). Kelikuidan perusahaan tersebut tidak berarti apa-apa apabila perusahaan tidak bisa membayar hutangnya secara tunai. Hal ini bisa terjadi apabila jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan relatif sedikit dari pada hutangnya. Katakanlah jumlah kas yang tertera di neraca Rp 100,-, jumlah kas ini tidak dapat digunakan untuk menutup hutang perusahaan yang jumlahnya Rp 500,-. Tentu saja perusahaan berharap bahwa piutang yang dimilikinya dapat segera tertagih dan persediaan yang ada dapat segera terjual. Namun apabila harapan tersebut tidak nyata, perusahaan mau tidak mau harus mencari sumber dana lain, mungkin berasal dari hutang atau pemilik.
            Ditinjau dari manajemen keuangan, apabila perusahaan berhutang dan hutangnya digunakan untuk menutup hutang, maka tidak dapat dibenarkan. Hutang dapat dibenarkan apabila ditujukan untuk kegiatan produktif. Di lain pihak, apabila sumber dana tersebut berasal dari pemilik, pemilik yang rasional seharusnya berpikir ulang untuk menanamkan dananya pada perusahaan.
            Apabila perusahaan membuat laporan arus kas, maka pengguna akan lebih mengetahui kegunaan kas yang ada di dalam perusahaan. Berapa bagian yang digunakan untuk operasi, berapa bagian yang digunakan untuk pendanaan, dan berapa bagian yang digunakan untuk investasi. Pengguna laporan keuangan dapat menilai apakah perusahaan tepat dalam menggunakan kas yang dimilikinya. Pengguna laporan keuangan perusahaan dapat secara langsung melihat pada bottom line. Apakah kas yang dihasilkan dan digunakan perusahaan pada periode tersebut negatif atau positif. Apabila arus kas negatif menunjukkan bahwa pengeluaran kas (baik operasi, investasi, ataupun pendanaan) lebih besar dari pada pemasukan (hasil yang diperoleh dari aktivitas operasi, investasi, ataupun pendanaan).
            Dari contoh di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa rasio-rasio neraca dapat mengakibatkan misleading dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu untuk mengurangi misleading, perlu ada rasio-rasio yang lain selain rasio-rasio neraca. Dari arus kas dapat diperoleh beberapa rasio yang dapat digunakan untuk mengetahui kesehatan perusahaan.

            Seperti telah disebutkan di atas, aktivitas perusahaan dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu aktivitas operasi, aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Jumlah kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakkukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. (PSAK No.2, IAI, 2002). Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas operasi adalah:
1.      Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa
2.      Penerimaan dari royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain
3.      Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
4.      Pembayaran kas kepada karyawan
5.      Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya
6.      Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi
7.      Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi.
Aktivitas pendanaan melaporkan transaksi kas yang berhubungan dengan investasi oleh pemilik, peminjaman dana, dan pengambilan uang oleh pemilik. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
1.      Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya;
2.      Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan
3.      Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya
4.      Pelunasan pinjaman
5.      Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yangberkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (financial lease)
Aktivitas investasi melaporkan transaksi kas untuk pembelian atau penjualan aktiva tidak lancar. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi antara lain:
1.      Pembayaran kas untuk membei aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.
2.      Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tidak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain
3.      Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain
4.      Uang muka danpinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan)
5.      Pembayaran kas sehubungan dengan future contract, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading) atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Ada dua metoda yang digunakan  untuk menyusun arus kas. Metoda tersebut adalah metoda langsung dan metoda tidak langsung. Dalam metoda tidak langsung, Dalam metoda langsung, rekening-rekening yang berhubungan (mempengaruhi) net income terlebih dahulu disesuaikan. Penyesuaian ini dilakukan karena pencatatan transaksi perusahaan menggunakan metoda accrual basis, sementara di dalam laporan arus kas metoda yang digunakan adalah cash basis. Berikut ini disajikan pelaporan kedua metoda tersebut. Perbedaan antara penerimaan kas dan pembayaran yang berhubungan dengan aktivitas operasi menghasilkan kas bersih dari kegiatan operasi. Keuntungan metoda langsung adalah metoda ini menyajikan laporan penerimaan kas dan pengeluaran kas, sehingga dipandang konsisten dengan tujuan dari pelaporan arus kas itu sendiri, yaitu memberikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas.
Metoda tidak langung diawali dengan net income dan disesuaikan  terhadap rekening-rekening yang mempengaruhi net income tetapi tidak mempengaruhi kas operasi. Sebagai contoh: depresiasi, amortisasi, gain & loss yang berasal dari aktivitas pendanaan dan investasi. Keuntungan dari metoda tidak langsung adalah metoda ini lebih menfokuskan menjelaskan perbedaan antara net income dengan net cash flow hasil kegiatan operasional. Metoda ini juga menjelaskan hubungan antara neraca, net income, net cash flow. Dalam praktek metoda ini yang sering digunakan untuk menyusun laporan arus kas.


Ø  Metoda Langsung

PT ABC
Laporan Arus Kas
Tahun yang berakhir 31 Desember 20-2
(dalam rupiah)

Arus kas dari Aktivitas Operasi


       Penerimaan kas dari pelanggan
30.150

       Pembayaran kas kepada pemasik dan karyawan
(27.600)

       Kas yang dihasilkan operasi
2.550

       Pembayaran bunga
(270)

       Pembayaran pajak penghasilan
(900)

       Arus kas sebelum pos luar biasa
1.380

       Hasil dari asuransi karena gempa bumi
180

       Arus kas bersih dari aktivitas operasi

1.560

Arus kas dari aktivitas investasi



       Perolehan anak perusahaan X dengan kas (catatan A)
(550)

       Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (catatan B)
(350)

       Hasil dari penjualan peralatan
20

       Penerimaan bunga
200

       Penerimaan dividen
200

       Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi

(480)

Arus kas dari aktivitas pendanaan



       Hasil dari penerbitan modal saham
250

       Hasil dari pinjaman jangka panjang
250

       Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan
(90)

       Pembayaran dividen*
(1.200)

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan

(790)
Kenaikan bersih kas dan setara kas

290
Kas dan setara kas pada awal periode (catatan C)

120
Kas dan setara kas pada akhir periode

410
* dapat juga dilaporkan sebagai arus kas operasi

 

 

 

Ø  Metoda Tidak Langsung


PT ABC
Laporan Arus Kas
Tahun yang berakhir 31 Desember 20-2

Arus kas dari Aktivitas Operasi


Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa
3.350

Penyesuaian untuk:


       Penyusutan
450

       Kerugian selisih kurs
40

       Penghasilan investasi
(500)

       Beban bunga
400

Laba operasi sebelum perubahan modal kerja
3.740

       Kenaikan piutang dagang dan piutang lain
(500)

    Penurunan persediaan

1.050

       Penurunan hutang dagang
(1.740)

Kas dihasilkan dari operasi
2.550

Pembayaran bunga
(270)

Pembayaran pajak penghasilan
(900)

Arus kas sebelum pos luar biasa
1.380

Hasil dari penyelesaian asuransi gempa bumi
180

Arus kas bersih dari aktivitas operasi


1.560

Arus kas dari aktivitas investasi



Perolehan anak perusahaan X dengan kas (catatan A)
(550)

Pembelian tanah, bangunan, dan peralatan (catatan B)
(350)

Hasil dari penjualan peralatan
20

Penerimaan bunga
200

Penerimaan dividen
200

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi

(480)

Arus kas dari aktivitas pendanaan



Hasil dari penerbitan modal saham

250

Hasil dari pinjaman jangka panjang

250

Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan

(90)

Pembayaran dividen*

(1200)

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan


(790)

Kas bersih kas dan setara kas


290

Kas dan setara kas pada awal periode (catatan c)


120

Kas dan setara kas pada akhir periode


410


Catatan atas Laporan Arus Kas
(metoda langsung dan metoda tidak langsung)
1.      Perolehan Anak Perusahaan
Selama periode ini perusahaan membeli anak perusahaan X. nilai wajar dari aktiva yang diperoleh dan kewajiban diasumsikan sebagai berikut:


Dalam rupiah
Kas
40
Persediaan
100
Piutang Dagang
100
Tanah, Bangunan, dan Peralatan
650
Hutang Dagang
(100)
Hutang jangka panjang
(200)
Total harga beli
590
Dikurangi: kas dari X
(40)
Arus kas dari perolehan anak perusahaan
550

2.      Tanah, Bangunan, dan Peralatan
Selama periode ini, perusahaan memperoleh tanah, bangunan dan peralatan dengan nilai total Rp 1.250 dimana Rp 900 diantaranya diperoleh melalui sewa guna usaha keuangan. Pembayaran kas untuk perolehan ini adalah Rp 350.
3.      Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas di tangan dan saldo bank, serta investasi dalam instrumen pasar uang. Kas dan setara kas dalam laporan arus kas meliputi jumlah-jumlah dalam neraca berikut ini:


20-8
20-9
Kas dan Bank
40
25
Investasi jangka pendek
370
135
Kas dan setara kas yang dilaporkan sebelumnya
410
160
Pengaruh perubahan nilai tukar valuta
-
(40)
Kas dan setara kas setelah dinyatakan kembali
410
120

Kas dan setara kas pada akhir periode meliputi rekening deposito bank sebanyak Rp 100 yang dipegang oleh anak perusahaan dan tidak dapat digunakan dengan bebas oleh holding company karena adanya pembatasan arus valuta.
Kelompok perusahaan ini mempunyai fasilitas pinjaman untuk ekspansi di masa depan

4.      Informasi Segmen


Dalam rupiah

Segmen A
Segmen B
Total
Arus kas dari
1.700
(140)
1.560
Aktivitas operasi
(640)
160
(480)
Aktivitas investasi
(570)
(220)
(790)
Aktivitas pendanaan
490
200
290

Alternatif Penyajian (metoda tidak langsung)
Sebagai alternatif, dalam laporan arus kas dengan metoda tidak langsung, laba operasi sebelum perubahan modal kerja kadang-kadang disajikan sebagai berikut (dalam rupiah):

Pendapatan di luar pendapatan investasi
30.650
Biaya operasi di luar penyusutan
(26.910)
Laba operasi sebelum perubahan modal kerja
3.740




BAB VII

AKUNTANSI & NILAI WAKTU DARI UANG

 

A.    KONSEP NILAI WAKTU DASAR

Nilai waktu dari uang (time value of money) merupakan istilah yang menunjukkan hubungan antara waktu dan uang. Konsep ini mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaan waktu uang.
1.        Aplikasi konsep nilai waktu
Konsep bunga majemuk, anuitas, dan sekarang teknik nilai sekarang  dapat diterapkan untuk banyak item yang ditemukan dalam laporan keuangan baik untuk aplikasi bisnis maupun untuk keuangan pribadi. Dalam akuntansi, teknik ini dapat digunakan untuk mengukur nilai relatif dari arus kas masuk dan arus kas keluar, mengevaluasi peluang investasi alternatif, dan menentukan pembayaran berkala yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban di masa depan. Beberapa item  akuntansi yang teknik ini dapat diterapkan adalah: (a) wesel (Notes), (b) Lease, (c) Pensions and Other Postretirement Benefits, (d) aset jangka panjang, (e) Shared-Based Compensation , (f) kombinasi bisnis, (g) pengungkapan, dan (h) kewajiban di lingkungan (Environmental Liabilities).
2.        Sifat bunga
Bunga adalah pembayaran untuk peminjaman uang atau dapat dikatakan bahwa bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas peminjaman uang tertentu. Contohnya jika JERRY Co. meminjam dana dari Swiss Bank sebesar $20.000 dengan bunga 10%, berarti JERRY Co. membayar total $22.000 dengan bunga $2.000.
Dalam penentuan suku bunga, salah satu faktor penting yang diperhatikan adalah tingkat resiko. Semakin tinggi tingkat resiko kredit maka semakin tinggi pula suku bunganya. Variable-variabel dalam perhitungan bunga ada tiga, yaitu
·         Pokok utang (Principal) : jumlah yang dipinjam atau diinvestasikan.
·         Suku bunga (Interest rate) : persentase yang dibayarkan atau didapat dari pokok yang dipinjam atau diinvestasikan.
·         Waktu (tima) : jumlah tahun peminjaman atau investasi.
Hubungan dari tiga variable di atas adalah semakin besar pokok utang,semakin besar jumlah bunga.semakin tinggi suku bunga,semakin besar jumlah bunga dan semakin lama periode waktu maka semakin besar jumlah bunga.
3.        Bunga sederhana
Bunga yang dibayarkan hanya dari jumlah pokok pinjaman yang dipinjamkan atau dipinjam.
Rumusnya : bunga = p x i x n
Dengan
                P = pokok pinjaman
                i  = suku bunga
                n = jumlah periode
contoh, jika JERRY CO.  meminjam uang sebesar $10.000 untuk dua tahun dengan bunga sederhana 5%, maka total yang harus dibayar sbb :
                bunga = p x i x n
                           = $10.000 x 0,05 x 2
                           = $1.000
4.        Bunga Majemuk
Bunga majemuk dihitung setiap periode pada pokok yang asli dan semua akumulasi bunga selama periode masa lalu. Artinya bunga majemuk dihitung atas pokok dijumlahkan bunga yang dihasilkan.
Contoh, jika JERRY Co.  meminjam $ 20.000 untuk dua tahun 5% per tahun dengan bunga majemuk:

bunga tahun 1 = p x i x n = 20.000 x 0,05 x 1 = 1.000
bunga tahun 2 = (10.000 + 500) x 0,05 x 1 = 1.050
Jumlah bunga yang diperoleh selama tiga tahun = $1.000 + $1.050 = $ 2.050
5.        Variable –variabel fundamental
Ada empat variable-variabel fundamental  dalam masalah bunga majemuk :
·         Suku bunga
Suku buku tahunan yang disesuaikan dengan lamanya periode.
·         Periode waktu
Jumlah periode pemajemukan.
·         Nilai Masa depan
Nilai atau jumlah di masa depan dari jumlah atau nilai tertentu yang diinvestasikan sekarang atau masa lalu dengan memperhitungkan bunga majemuk.
·         Nilai sekarang
Nilai atau jumlah saat ini yang akan diperoleh jika mengivestasikan sejumlah tertentu di masa depan.
Masalah jumlah tunggal yang dimaksud disini adalah sbb : 
                                                                                          
·         Unknown future value, maksudnya menghitung nilai masa depan yang tidak diketahui dari jumlah uang yang diinvestasikan sekarang dengan periode waktu dan suku bunga tertentu.
·         Unknown present value, maksudnya menghitung nilai masa sekarang yang tidak diketahui dari jumlah uang yang diinvestasikan di masa depan dengan periode dan suku bunga tertentu.
1.                Nilai Masa Depan dari jumlah tunggal (Future Value of a Single Sum)
Nilai atau jumlah yang akan didapatkan di masa depan dari jumlah tertentu yang diinvestasikan saat ini.
Rumusnya :             FV  =       PV (FVF n,I )
                                Dengan   FV            = nilai masa depan
                                                PV           = nilai sekarang (pokok atau jumlah tunggal/single sum)
                                                FVFn,I     = faktor nilai masa depan untuk n periode pada suku bunga i.
Contoh : jika JERRY Co. menginvestasikan modal sebesar $20.000 selama 5 tahun dengan bunga majemuk 10%. Berapa nilai masa depan yang diinvestasikannya ?
                                FV = PV (FVF n,i )
                                FV =  $20.000 (FVF 5,10% )
                                FV =  $20.000 ( 1 + 0,10 )5
                                FV = $20.000 (1.61051)
                                FV = $32.210
2.        Nilai Sekarang dari Jumlah Tunggal (Present Value of a Single Sum)
Jumlah nilai yang mesti diinvestasikan saat ini agar menghasilkan nilai masa depan yang diketahui sebelumnya.
Rumusnya :             PVF n,i  = 1/(1+i); PV = FV (PVF n,I )
                                Dengan   FV            = nilai masa depan
                                                PV           = nilai sekarang (pokok atau jumlah tunggal/single sum)
                                                PVFn,I     = faktor nilai masa sekarang untuk n periode pada suku bunga i.
Contoh : berapa nilai sekarang dari $32.210yang akan diterima dalam 5 tahun dengan bunga 10%?
                                PV = FV (PVF n,I )
                                      = FV (PVF 5,10% )
      = $32.210 (1/(1+0,10)5)
      = $20.000
3.        Mencari Variabel-variabel Lain yang Tidak diketahui
Variable – variable lain yang dimaksud disini adalah jumlah periode (n) atau suku bunga (i) yang tidak diketahui. Variable-variabel tersebut dapat dihitung atau dicari jika tiga dari empat variable fundamental yang dijelaskan sebelumnya diketahui.
·         Perhitungan jumlah periode
Misalnya, JERRY Co. mendepositokan uang sebesar $47.811 dengan bunga 10% agar dapat mengumpulkan uang sebesar $70.000. Berapa tahun yang dibutuhkan sampai uang tersebut terakumulasi menjadi $70.000?
Dengan menggunakan pendekatan masa depan, maka :
                                FV = PV (FVF n,i )
                $70.000    =  $47.811 (FVF n,10%)
                FVFn,10% = $70.000/$47.811
                                  = 1,46410, dengan melihat  table bunga maka dapat diketahui jika waktu yang dibutuhkan adalah 4 tahun.
·         Perhitungan suku bunga
Perhitungan suku bunga sama dengan perhitungan jumlah periode,dapat menggunakan pendekatan nilai masa depan atau pendekatan nilai sekarang. Dimana hasil pembagian PV dengan FV atau sebaliknya, dapat dilihat ditabel bunga untuk mengetahui suku bunganya.

C.       ANUITAS

Menurut definisi anuitas adalah pembayaran atau penerimaan berkala (sewa) yang selalu berjumlah sama,dimana interval waktu di antara sewa atau pembayaran juga selalu sama dan bunga dimajemukkan sekali setiap interval. Atau dapat disimpulkan jika anuitas adalah serangkaian pembayaran yang sama untuk jumlah tahun tertentu.
Anuitas dibagi menjadi dua tipe dasar:
·         Anuitas biasa adalah  anuitas dengan pembayaran di akhir periode
·         Anuitas jatuh tempo  adalah  anuitas dengan pembaran pada awal periode

1.        Nilai Masa Depan dari Anuitas Biasa
Dalam menentukan nilai masa depan anuitas,pendekatan yang dilakukan adalah menghitung nilai dimana pembayaran dalam rangkaian itu akan terakumulasi, kemudian menjumlahkan masing-masing nilai masa depannya.
Rumus yang digunakan :         FVF-0An,I =      (1+i)n - 1
                                                                                i
dimana               FVF-0An,I  = factor nilai masa depan dari suatu anuitas biasa
                                                I                = suku bunga per periode
                                                n               = jumlah periode pemajemukan

dan rumus untuk nilai masa depan dari anuitas = R (FVF-0An,I)
dimana              R             = pembayaran periodic
                                               
2.        Nilai Masa Depan dari Anuitas Jatuh Tempo
Anuitas jatuh tempo mengasumsikan pembayaran terjadi pada awal setiap periode. Itu berarti, bahwa anuitas jatuh tempo akan mengakumulasikan bunga selama periode pertama. Faktor nilai masa depan dari anuitas jatuh tempo dapat dihitung dengan mengalikan faktor nilai masa depan dari anuitas biasa dengan dengan 1 ditambah suku bunga.
3.        Nilai Sekarang dari Anuitas Biasa
Nilai sekarang dari anuitas biasa adalah nilai sekarang dari serangkaian jumlah yang sama untuk diterima pada interval yang sama pula. Nilai sekarang dari anuitas biasa dapat dihitung dengan cara :
                       Nilai Sekarang dari Anuitas Biasa = R (PVF-0A n,i   )
4.        Nilai Sekarang dari Anuitas Jatuh Tempo
Dalam penentuan nilai sekarang dari anuitas jatuh tempo, selalu terdapat periode diskonto yang kurang dari 1. Dimana faktor nilai sekarang dari anuitas jatuh tempo dapat dihitung dengan mengalikan faktor nilai dari anuitas biasa dengan 1 ditambah suku bunga ( 1 +i ).



 

D.       SITUASI YANG LEBIH KOMPLEKS

Terdapat dua situasi umum dalam hal ini :
1.        Anuitas yang Ditangguhkan
Anuitas yang ditangguhkan maksudnya, anuitas yang pembayarannya dimulai setelah beberapa periode tertentu yang ditentukan. Contoh, anuitas biasa ditangguhkan selama 3 tahun dari 5 tahun pembayaran. Berarti pembayaran pertama terjadi di akhir tahun ke-5. Begitupun dengan anuitas jatuh tempo, berarti pembayaran pertama terjadi di awal tahun ke-5.
·         Nilai masa depan dari anuitas yang ditangguhkan
Pada perhitungan nilai masa depan dari anuitas yang ditangguhkan cukup sederhana karena hanya lansung menghitung nilai masa depan dengan mengabaikan periode penangguhan.
·         Nilai sekarang dari anuitas yang ditangguhkan
Untuk menghitung nilai sekarang dari anuitas yang ditangguhkan, maka bunga yang terakumulasi selama periode penangguhan harus diakui.

2.        Penilaian obligasi jangka panjang
Pada penilaian obligasi jangka panjang akan menghasilkan dua arus kas yaitu :
·         Pembayaran bunga periodic
·         Nilai nominal (single-sum) saat jatuh tempo.
Nilai pasar (market value) pada obligasi jangka panjang adalah gabungan dari pokok pinjaman dengan bunga anuitas.
3.        Amortisasi diskonto atau premi obligasi bunga efektif
Amortisasi berarti dihapus dan dibebankan ke beban bunga. Metode bunga efektif adalah metode yang dianjurkan dalam amortisasi diskonto atau premi obligasi.
Metode amortisasi diskonto atau premi obligasi dengan bunga efektif :
·         Pertama, beban bunga dihitung = nilai buku obligasi X suku bunga efektif
·         Kedua, amortisasi dihitung dengan membandingkan beban bunga obligasi dengan bunga yang harus dibayar.

E.       PENGUKURAN NILAI SEKARANG

Pengukuran nilai sekarang menggunakan pendekatan arus kas yang diharapkan (expected cash flow approach). Pendekatan ini menggunakan arus kas dan memasukkan probabilitas arus ka situ menghasilkan pengukuran nilai sekarang yang lebih relevan.
1.        Pemilihan suku bunga yang tepat
Terdapat 3 komponen suku bunga :
·         Pure Rate (suku bunga murni) (2%-4%). Jumlah bunga yang akan dibebankan oleh pemberi pinjaman  jika tidak terdapat kemungkinan tidak membayar dan diekpetasikan tidak ada inflasi.
·         Expected Inflation Rate(suku bunga inflasi yang diharapkan). Suku bunga ditentukan berdasarkan tinggi/rendahnya inflasi.
·         Credit Risk Rate (suku bunga resiko kredit) (0%-5%). Suku bunga yang ditentukan berdasarkan besar/kecilnya resiko kredit



DAFTAR PUSTAKA

 


Ikatan Akuntans Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger, Warren, Reeve, Fess, 1999, Prinsip-prinsip Akuntansi, Penerbit Erlangga, Jakarta

Karsono, Yosef Widya, 2001, Laporan Arus Kas Sebagai Alat untuk Menganalisa Kesehatan Perusahaan, Antisipasi, Volume 5, No.1

Mills, John R., dan Yamamura, Jeanne H., 1998, The Power of Cash Flow Ratios, Journal of Accountancy, October, Vol 186, No.4
Ikatan Akuntan Indonesi. Prinsip Akuntansi Indonesia 1984. Edisi Revisi Kedua. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1994
Kieso Donald E. and Weygant Jerry J. Intermediate Accounting. Sixth Ediion. New-york: John Willey & Sons, inc., 1989.


1 komentar:

  1. hidup saya layak untuk dijalani dengan nyaman bagi saya dan keluarga saya sekarang dan benar-benar belum pernah melihat kebaikan yang ditunjukkan kepada saya sebanyak ini dalam hidup saya karena saya telah melalui masalah seserius anak saya menemukan kecelakaan mengerikan dua minggu terakhir, dan dokter menyatakan bahwa dia perlu menjalani operasi yang rumit agar dia dapat berjalan lagi dan saya tidak dapat membayar tagihan, kemudian operasi Anda pergi ke bank untuk meminjam dan menolak saya dengan mengatakan bahwa saya tidak memiliki nilai kredit, dari sana saya lari ke ayah saya dan dia tidak dapat membantu, kemudian ketika saya menelusuri jawaban yahoo dan saya menemukan pemberi pinjaman pinjaman mr, pedro, menawarkan pinjaman dengan tingkat bunga yang terjangkau saya tidak punya pilihan selain mencobanya dan mengejutkan itu semua seperti mimpi, saya mendapat pinjaman sebesar $ 110,000.00 untuk membayar operasi anak saya kemudian mendapatkan bisnis yang nyaman untuk membantu saya berjalan juga. saya bersyukur hari ini baik dan Anda dapat berjalan dan bekerja dan beban lebih lama pada saya lebih banyak dan kami dapat memberi makan dengan baik dan keluarga saya bahagia hari ini dan saya berkata pada diri sendiri bahwa saya akan berduka dengan keras di dunia keajaiban tuhan kepada saya melalui pemberi pinjaman yang takut akan tuhan ini mr pedro dan saya akan menyarankan siapa pun yang benar-benar membutuhkan pinjaman untuk menghubungi pria yang takut akan tuhan ini di ...... pedroloanss@gmail.com terima kasih

    BalasHapus